Sabtu, 03 Januari 2015

Tafsir Tauhid: Tafsir Surah Al-Fatihah Ayat 1 (Bagian 3)


Ditafsirkan oleh:
Asy-Syaikh Al-Hafizh As-Sayyid Shohibul Faroji Azmatkhan

Firman Allah
 بِسْمِ الله الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Bismillahirrahmaanirrahiim
“Artinya : Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”

TAFSIR TAUHID
(PENAFSIRAN DARI SUDUT ILMU TAUHID)

Bismillâhirrahmânirrahîm. “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang”.

Bismillah mengandung arti bahwa Allah mengajarkan kepada manusia agar memulai segala sesuatu dengan mengenal-Nya, menyebut nama-Nya, mengingat-Nya, mengaguminya, memuji-Nya, mentauhidkan-Nya, mengakui kebesaran keagungan-Nya, memohon pertolongan-Nya, dan bersandar pada-Nya. Kunci dari segala macam kesuksesan dan kebahagiaan adalah mengenali siapa yang menciptakan kesuksesan dan kebahagiaan tersebut.

Bismillah mengandung arti bahwa manusia harus tawadhu’ (merendahkan dirinya) dalam kekuasaan Allah. Mengakui bahwa dirinya adalah dhoif, lemah, tak memiliki kuasa apa-apa, dan mengakui bahwa yang punya kuasa, kekuatan, kemuliaan, rezeki, kekayaan, kesembuhan hanya Allah Subhânahû Wa Ta’âla.
Bismillah mengandung arti bahwa titik permulaan dalam penciptaan atau asal usul kehidupan adalah Allah. Allah yang Maha Ada, sebelum alam semesta ini ada.

Bismillah mengandung arti bahwa Allah itu adalah Maha Cinta. Tidak ada cinta kecuali milik-Nya. Cinta yang ada pada hati manusia adalah pancaran cahaya cinta Allah. Andai Allah menghentikan pancaran cinta-Nya kepada kita, niscaya alam semesta ini akan hancur binasa, laut akan mongering, langit akan runtuh, gunung-gunung akan memuntahkan laharnya, manusia-manusia akan mati, tumbuh-tumbuhan akan layu dan mengering dan binatang akan rusak binasa. Ketahuilah dan sadarlah bahwa semua ini menjadi teratur karena cinta Allah kepada kita.

Bismillah mengandung arti bahwa Allah Maha Pengasih, kasih Allah tak pilah-pilih. Semua ciptaan-Nya diberinya rezeki. Kasih Allah luas tanpa batas. Kasih Allah abadi tak bertepi. Kasih Allah bebas tak dibatasi ruang dan waktu. Melalui kasih-Nya janin dijaga oleh-Nya melalui rahim ibu-Nya, bahkan selama 9 bulan 10 hari, janin tersebut dipenuhi kebutuhan makanan-minumnya di dalam rahim ibunya. Melalui kasih-Nya bayi dilahirkan dengan selamat. Melalui kasih-Nya bayi-bayi dicukupi ASI-nya, dilindungi dan diajarkan merangkak dan berjalan. Melalui kasih-Nya anak-anak kecil diberikan kebahagiaan melalui “dunia fantasi anak-anak” yang indah, terkesan dan menyenangkan. Bukankah era yang paling indah dalam hidup kita adalah pada saat kita jadi kanak-kanak, semua yang disekitar kita menyayangi kita, semua yang kita inginkan dipenuhi oleh ayah-ibu kita. Melalui cahaya kasih-Nya, Allah pancarkan dalam hati laki-laki dan perempuan, sehingga timbul cinta antara mereka, lalu Allah pilihkan jodohnya dan dinikahkan dengan syariat-Nya. Melalui kasihnya, Allah anugerahkan kepada suami isteri rezeki dan anak keturunan. Subhanallah, jika kita mau mengungkap bagaimana besarnya kasih Allah kepada makhluk-Nya, maka tak kuasa kita menggambarkannya.